A. RAGAM BAHASA

1. Artikel ragam Bahasa Ilmiah

Artikel ilmiah adalah adalah representasi hasil pemikiran penulis atas suatu objek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah. Pengertian artikel ilmiah tersebut memiliki beberapa dimensi/aspek. Pertama, adanya dimensi hasil pemikiran atas suatu objek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analisis kritis. Kedua, adanya dimensi bahasa tulis sebagai alat merepresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda-penanda hubungan satuan-satuan makna secara eksplisit. Ketiga, adanya dimensi sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk karya tulis yang lain. Keempat, adanya dimensi kaidah penulisan yang harus ditaati, baik yang bersifat “universal” maupun bersifat selingkung.


Apabila hasil pemikiran atas suatu objek kajian berupa temuan penelitian, maka artikel ilmiah kelompok ini disebut artikel hasil penelitian. Sedangkan apabila hasil pemikiran atas suatu objek kajian berupa gagasan atau telaah dan anlisis kritis, maka artikel ilmiah kelompok ini disebut artikel konseptual atau artikel nonpenelitian (Universitas Negeri Malang, 2000).
Ada tiga aspek yang membedakan artikel hasil penelitian dan laporan teknis penelitian, yaitu aspek bahan yang ditulis, sistematika, dan prosedur penulisannya (Saukah,1999). Bahan yang ditulis untuk artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada isi yang sangat penting. Yang termasuk didalam aspek ini adalah temuan penelitian, pembahasan temuan, dan kesimpulan. Selain hal-hal tersebut, dalam artikel penelitian cukup disajikan secara singkat dan seperlunya. Misalnya, kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan merupakan pembahasan rasional pentingnya masalah diteliti. Kajian pustaka ditempatkan pada bagian pendahuluan (tanpa subjudul kajian pustaka) yang berfungsi sebagai paparan latar belakang masalah dan diakhiri dengan rumusan tujuan penelitian. Setelah itu, berturut-turut disajikan hal-hal yang terkait dengan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan saran. Dari sudut prosedur penulisannya, artikel hasil penelitian dapat ditulis sebelum laporan penelitian lengkap diselesaikan, atau artikel hasil penelitian merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.

SISTIMATIKA PENULISAN

Sistematika perjenjangan atau peringkat judul artikel dan bagian-bagiannya dilakukan dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda, cetak miring, an letaknya pada halaman (bukan menggunakan angka atau abjad). Penanda jenjang atau peringkat dilakukan dengan cara berikut.
(1)      Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua, bold , dan diletakkan di tengah judul (judul artikel)
(2)      Peringkat  2 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tepi kiri
(3)      Peringkat  3 ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan letakkan di tepi kiri
(4)       Peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil dengan cetak miring, bold, dan diletakkan di tepi kiri


2. Artikel dengan ragam Bahasa Semi Ilmiah

Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karya Non Ilmiah

3. Artikel dengan ragam Bahasa non-ilmiah

karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri Karya Non Ilmiah

ditulis berdasarkan fakta pribadi,
fakta yang disimpulkan subyektif,
gaya bahasa konotatif dan populer,
tidak memuat hipotesis,
penyajian dibarengi dengan sejarah,
bersifat imajinatif,
situasi didramatisir,
bersifat persuasif.
tanpa dukungan bukti
Macam-Macam Karya Non Ilmiah

Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.


B. WACANA SINGKAT

Tindak kejahatan perampokan tak kunjung habisnya  di wilayah Kota Tangerang Selatan. Masih segar dalam ingatan khalayak tindak perampokan 4 toko emas di Pasar Ciputat, secara marathon aksi-aksi kejahatan perampokan menggunakan senjata api  terus saja terjadi dan semakin menjadi-jadi. Seakan aparat kepolisian tak berdaya dibuatnya. Alhasil, timbullah ketakutan dan kecemasan di masyarakat karena tindak perampokan yang semakin mengganas tak kenal ampun kepada korbannya. Bagaimana tidak, para perampok yang beraksi tak segan-segan menembak korbannya. Itulah yang dialami oleh wartawan TVRI yang tewas setelah ditembak oleh kawanan perampok yang menggunakan senjata api. Peristiwa tersebut menjadi pemberitaan nasional dan tentunya menjadi sajian utama pemberitaan media lokal. Harian Tangsel Pos dan Suara Tangsel sama-sama menyoroti kasus penembakan ini sebagai berita utama. Kedua media sama-sama menulis keprihatinannya akan aksi penembakan tersebut dan menambah panjang daftar tindak kejahatan yang menggunakan senjata api di wilayah Tangerang Selatan.
Dalam sepekan pemberitaan topik kejahatan mengalami peningkatan, terhitung ada sekitar 19 pemberitaan tentang kriminalitas yang terjadi di daerah Tangerang Selatan.  Urutan pertama tetap diduduki oleh pemberitaan mengenai good governance. Dalam pekan ini isu good governance yang mengemuka masih terkait perkembangan penerapan jam operasional bagi truk dan kontainer yang melintas, pembahasan Raperda, terutama Raperda tentang perubahan status desa menjadi kelurahan yang mendapat sorotan dari berbagai pihak terutama dari pihak DPRD Kota Tangsel, selebihnya membahas isu kenaikan BBM yang berdampak bagi masyarakat Tangsel. sedangkan isu lingkungan hidup pemberitaan yang mengemuka ialah ada beberapa perumahan yang belum mengantongi ijin Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-AMDAL) dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Tangsel (Tangsel Pos, edisi 22 Maret 2012).  Selebihnya, topik perempuan dan anak tetap stabil namun tidak ada pembahasan yang bersifat kasuistis, pemberitaannya masih dalam lingkup rutinitas dan aktifitas saja. Sementara, pemberitaan mengenai HAM dalam sepekan ini sama sekali absen.



0 comments:

Posting Komentar